Bekerja di luar negeri nampaknya jadi mimpi banyak warga Indonesia. Bukan tanpa argumen, bekerja di negeri orang bisa tingkatkan tingkat hidup dengan penghasilan reratanya yang lebih tinggi daripada di Bumi Pertiwi.
Agen bola terpercaya Tetapi, masalah visa sering jadi penghambat untuk merealisasikan mimpi itu. Beberapa negara termasuk susah keluarkan hal pemberian izin untuk tenaga kerja asing.
Berita baiknya, lima negara ini malah bisa memberikan visa kerja secara mudah untuk karyawan asing. D ikutip dari Instagram @schoters, berikut penjelasannya:
Belanda
Belanda populer sebagai salah satunya negara yang mempunyai work-life-balance terbaik. Tidak bermain-main, jumlah penghasilan rerata /tahun di negara ini capai Rp511 juta.
Situs agen bola Negeri Kincir Angin ini cukup fleksibel masalah visa kerja. Dengan Orientation Visa, masyarakat non-Uni Eropa dapat ada di Belanda dan bekerja sepanjang setahun sesudah lulus kuliah.
Visa ini dapat dipakai untuk bekerja di sejumlah posisi, dimulai dari magang, meniti usaha sendiri, sampai jadi karyawan terlepas. Khusus untuk usaha, Belanda tawarkan residensi sepanjang setahun untuk masyarakat asing.
Selainnya Orientation Visa, tidak tutup adanya kemungkinan masyarakat asing yang disebut alumnus usaha perlu ajukan EU Blue Card. Ini karena Belanda bergabung di dalam organisasi Uni Eropa.
Jerman
Untuk yang ingin meneruskan study sekalian bekerja di luar negeri, Jerman menjadi opsi tepat. Penghasilan rerata /tahun di negara ini capai Rp569 juta.
Jerman tawarkan EU Blue Card untuk masyarakat asing yang mempunyai ketrampilan dan background pendidikan yang bagus. Masyarakat non-Uni Eropa dapat ada di Jerman sekalian mendapatkan ijin bekerja, asal telah mempunyai pengalaman professional dan kontrak kerja awalnya.
Australia
Semakin tinggi dari Belanda dan Jerman, penghasilan rerata di Australia capai Rp807 juta /tahun. Karyawan asing dapat bekerja di negara ini dengan memakai tiga jenis visa, yakni Graduate Work Stream, Post-Study Work Stream, atau Global Talenta Independent Program (GTI).
Graduate Work Stream memungkinkannya masyarakat asing untuk bekerja di Australia sampai 18 bulan. Dan, Post-Study Work Stream memungkinkannya masyarakat asing untuk bekerja di negara ini sepanjang dua sampai 4 tahun, bergantung gelar akademis.
GTI sebagai visa kerja sekalian ada di Australia. Visa ini diutamakan untuk karyawan pakar di bagian FinTech, AgTech, Siber Security, MedTech, Ruang, Advanced Manufaktur, Data Science, Energy, dan Mining Technology.
Adapun khusus untuk masyarakat negara Indonesia (WNI), Australia sediakan Visa Multiple Entry dan e-Visa. Ini membuat WNI bebas tiba ke Negeri Kanguru.
Singapura
Negara tetangga Indonesia ini tawarkan penghasilan rerata /tahun capai Rp857 juta. Singapura tawarkan empat tipe visa kerja dan tinggal sesudah lulus kuliah.
Long-term Social Visit Pass diperuntukkan untuk alumnus lembaga Singapura yang masuk ke kelompok Institute of Higher Learning. Employment Pass untuk orang asing di Singapura yang diperuntukkan untuk professional asing, manager, dan eksekutif.
EntrePass diutamakan untuk orang asing yang ingin mengawali usaha di Singapura sekalian ada di sana. Adapun S Pass diperuntukkan untuk siswa internasional untuk tinggal dan bekerja di Singapura sesudah menuntaskan study.
Kanada
Sebagai negara dengan ekonomi paling besar ke-10 di dunia, Kanada sediakan penghasilan yang besar untuk karyawan, baik lokal atau asing. Penghasilan rerata /tahun di negara ini capai Rp808 juta.
Kanada memberikan keringanan untuk karyawan asing untuk ajukan visa kerja, bahkan juga saat berfungsinya juga lama. Cukup dengan 1x program, masyarakat asing dapat mempunyai visa Kanada dengan masa aktif sampai paspor habis.
Tersebut lima negara yang memudahkan hal pemberian izin kerja untuk masyarakat negara asing. Tertarik bekerja di satu diantaranya?